Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) empat sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kulonprogo digabung dengan sekolah lain, Senin (3/4/2017). Pasalnya, sarana di sekolah tersebut belum menunjang untuk pelaksanaan ujian berbasis komputer.
Keempat sekolah terutama yang terletak di wilayah pinggiran di mana selain sarana yang belum memadai juga terkendala masalah jaringan internet yang tak lancar. SMK yang bergabung antara lain SMK Bopkri Samigaluh yang digabung ke SMK Negeri 1 Samigaluh, SMK Bopkri Sentolo digabung di Bopkri Wates, SMK YPKK 2 Kulonprogo ke SMK Tamansiswa Nanggulan, dan SMK Muhammadiyah 2 Lendah ke SMK Muhammadiyah 1 Lendah.
Total ada 44 siswa dari empat sekolah tersebut yang mengikuti UNBK di sekolah lain. Beberapa digabungkan ke sekolah lain yang masih satu wilayah subrayon atau masih satu yayasan dan dengan memperhatikan jarak antar sekolah yang paling dekat. Adapun jumlah total peserta UNBK SMK di Kulonprogo mencapai 3.521 siswa dari 35 sekolah.
“Sekolah yang tidak mengikuti UNBK tahun ini hanya SMK Veteran Bendungan karena tidak ada siswa kelas 3 di sana,” kata Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kejuruan (K3SK) Kulonprogo, Rahmat Raharja, Senin (3/4/2017). Menurutnya, hal itu sudah dikoordinasikan sebelumnya dengan subrayon dan Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kulonprogo. Sehingga, setiap siswa bisa melaksanakan ujian tanpa kendala berarti.
Sumber : tribunnews jogja